“Duh ngapain sih ke pasar? Pasar kan bau,
becek, kotor, panas lagi.”
“Pasar? Males ah!”
Yap, teman-teman pasti pernah kan mempraktekkan
salah satu kalimat di atas? Pokoknya, kalau denger kata pasar, bawaannya males
deh! Mending jalan di Mall yang lebih nyaman, lebih luas, dan berAC pula. Ga
perlu sempit-sempitan kayak di pasar. Kalau kalian masih berpikiran seperti
itu, yuk coba kita kenalan dengan Pasar Santa!
Hmm, apa sih Pasar Santa itu? Pasar Santa masih
dikatakan sebagai pasar tradisional tentunya. Bangunan Pasar Santa tidak
diubah, koridor-koridor di dalamnya memang masih dibilang sempit, dan kalau mau
dikatakan panas, memang iya. Tetapi, bukan berarti Pasar Santa tidak dapat
bersaing dengan resto mahal yang mungkin dengan rasa yang biasa-biasa saja.
Kalau kita datang ke Pasar Santa, di lantai bawah
dan lantai 1 masih menunjukkan pasar tradisional pada umumnya yang menjual
kebutuhan rumah tangga, sayur, daging, serta
beberapa penjahit, dan penjual emas. Namun, kalo kita naik lagi ke
lantai 2, suasana akan terlihat sangat berbeda. Kios-kios dengan konsep yang
menarik langsung mengalihkan perhatian kita. Meskipun koridornya sempit, tetapi
jejeran kios di lantai 2 disusun dengan rapih dan apik. Lantai 2 bisa dibilang
merupakan tempat untuk mengenalkan ide kreatif anak muda. Mungkin kalian
bertanya-tanya, bagaimana bisa sebuah pasar mampu dijadikan sarana untuk
memperkenalkan ide kreatif kita? Nah mari kita menengok lebih jauh tentang
Pasar Santa. J
Seperti yang sudah sedikit disampaikan di awal,
Pasar Santa yang berlokasi di Jalan Cipaku, Kebayoran Baru, Jakarta Selantan
ini awalnya
merupakan pasar tradisional seperti pada umumnya yang hanya menjual kebutuhan
sehari-hari. Awalnya, Pasar Santa berhasil menyesuaikan diri dengan menggaet
komunitas batik ke dalamnya. Tetapi, bukannya sukses membesarkan nama Pasar
Santa, ternyata komunitas batik ini juga tidak memiliki pangsa pasar yang
banyak. Akhirnya, selama tujuh tahun dari 15 Mei 2007 hingga Juni 2014, pasar
tersebut seakan mati dan tidak berpenghuni. Kemudian, Bambang Sugiarto, selaku
Kepala Pasar Santa, memiliki keinginan untuk mengatasi vakumnya Pasar Santa. Tak
lama, Pasar Santa mendapat respon baik dari komunitas kopi dan piringan hitam
yang sekaligus dapat menjadi daya tarik anak muda untuk datang ke Pasar ini.
Dengan adanya Pasar Santa, kalangan anak muda menjadikan hal ini sebagai salah
satu wadah mereka untuk menunjukkan ide kreatif mereka tanpa harus dijadikan
komersil jika dibebani biaya sewa di Mall. Setelah itu, berbagai makanan dan
minuman dari yang lokal sampai bergaya Barat beruntutan ikut memenuhi kios-kios
di lantai atas Pasar Santa. Setiap kios yang ada memiliki daya tarik tersendiri
yang membuat pelanggan penasaran dan ingin mampir serta mencicipinya. Lambat
laun, nama Pasar Santa kembali dikenal oleh masyarakat kita, bahkan tak jarang
dijadikan tempat nongkrong anak muda.
Pendapatan Pasar Santa terus bertambah seiring
bertambahnya pula pelanggan-pelanggan baru. Dengan 350 kios yang sudah disewa,
Pasar Santa kini terlihat ramai dan hidup. Bahkan pernah, hastag #Jajandipasar booming di twitter. Hal ini mengindikasikan bahwa Pasar Santa
sukses menampilkan sisi lain pasar yang bahkan dapat mengubah pola pikir anak
muda tentang pasar yang kumuh menjadi salah satu tempat rekomendasi untuk
menghabiskan waktu bersama. Kini kita pun mengenal adanya Komunitas Pasar Santa, yang salah satu program yang sedang
dilaksanakan adalah #Sustainablesanta.
#SUSTAINABLESANTA
Nah, apaan lagi nih #Sustainablesanta? Yang kita tahu, nama Pasar Santa
sudah terbilang cukup terkenal. Asosiasi Pasar Santa sebagai tempat nongkrong
anak muda juga semakin kuat. Hal ini kemudian menjadikan sewa kios di Pasar
Santa menjadi melambung tinggi. Dengan harga sewa yang relatif lebih mahal dari
yang seharusnya, pedagang lama yang sudah bertahun-tahun terancam tidak dapat
melanjutkan usahanya. Harga yang di luar jangkauan seperti ini yang menjadikan
Komunitas Pasar Santa ingin memperjuangkan hak pedagang lama untuk tetap dapat
berjualan di Pasar Santa dengan harga sewa yang terjangkau.
Gimana,
teman-teman ingin membantu program #Sustainablesanta ini? Kalau kalian
berminat, silakan hubungi di kontak melalui pasarsanta@gmail.com atau
SMS HOTLINE: 0822 9945 8424
JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar